All About Microscope
Sabtu, 07 Januari 2012
Mikroskop
Pengertian Mikroskop
Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang
Sejarah dan Perkembangan Mikroskop
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh seorang berkebangsaan Belanda, Antony Van Leuwoonhook. Mikroskop yang ditemukan yaitu mikroskop sederhana (berlensa tunggal). Pada tahun 1600, Hans dan Zaccharias Jansen menemukan mikroskop yang lebih canggih yaitu mikroskop majemuk (berlensa ganda). Mikroskop sederhana dan mikroskop majemuk merupakan mikroskop cahaya, dimana keduanya memanfaatkan pancaran cahaya untuk membentuk bayangan benda. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1932, Knoll dan Ruska menemukan mikroskop elektron. Mikroskop elektron menggunakan berkas elektron sebagai pengganti cahaya untuk membentuk bayangan benda.
Jumat, 06 Januari 2012
Jenis-Jenis Mikroskop
1. Mikroskop Cahaya
- Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000x
- Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan lensa kondensor. Lensa objektif dan okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Sedangkan lensa kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.
2. Mikroskop Stereo
- Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar.
- Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi.
- Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif.
3. Mikroskop Elektron
- Mikroskop elektron adalah mikroskop yang mampu melakukan perbesaran obyek samapai 2juta kali.
- Mikroskop elektron menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya.
- Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetikmyang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
- Macam –macam mikroskop elektron:
- Mikroskop transmisi elektron (TEM)
- Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)
- Mikroskop pemindai electron
- Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)
- Mikroskop refleksi elektron (REM)
4. Mikroskop Ultraviolet
- Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa. Batas daya pisah lalu menjadi maksimum. Karena cahaya ultra violet tak dapat dilihat oleh mata manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya (photografi Plate).
- Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari.
5. Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)
- Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan.
- Dalam teknik ini protein antibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna pendar.
6. Mikroskop Medan Gelap
- Mikroskop medan gelapdigunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya mikroskop majemuk.
- Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat.
7. Mikroskop Fase kontras
- Mikroskop fase kontras dapat digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan alamiah (tanpa diberi warna)
- Prinsip alat ini sangat rumit.. apabila mikroskop biasa digunakan nukleus sel hidup yang tidak diwarnai dan tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena nukleus dalam sel, nukleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti. Hubungan ini tidak dapat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata dengan demikian nukleus (dan unsur lain) yang sejauh ini tak dapap dilihat menjadi dapat dilihat.
Lensa Mikroskop
Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop sedangkan penggunaan lensa okuler terletak pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor.
1. Lensa Obyektif
Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai "apertura" yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
2. Lensa Okuler
Lensa okuler merupakan lensa mikroskop yang terdapat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfugsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4 sampai 25 kali.
3. Lensa Kondensor
Lensa kondensor berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada objek yang akan difokus, sehinga pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal.
NOTE :
- Lensa objektif maupun lensa okuler mikroskop merupakan lensa cembung.
- Bayangan sementara yang dibentuk oleh lensa objektif bersifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula,
- Sedangkan yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar.
- Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.
- Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan bayangan pada mikroskop klik disini
Langkah-langkah Penggunaan Mikroskop
- Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai!
- Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisinya satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver
- Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).
- Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda!
- Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah pemutar halus!
- Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.
- Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat yang tidak lembab
Sumber :
www.e-dukasi.net
Teknik Perawatan Mikroskop
1. Setelah mikroskop sudah selesai digunakan, lalu naikkan tubus, bersihkan lensa objekif dengan lens paper (jangan menggunakan tisu biasa karena dapat merusak dan menggores lensa), putar lensa objektif dengan perbesaran sekecil-kecilnya, lalu turunkan serendah-rendahnya tepat di atas lubang meja mikroskop.
2. Tutup diafragma, posisikan kondensor dan posisi cermin dalam keadaan tegak.
3. Simpan mikroskop di dalam kotaknya atau dalam lemari.
4. Jika kelembapan ruangan tinggi, dianjurkan mikroskop disimpan dalam ruangan yang tertutup memakai pengawet kering untuk menghindari jamur atau ruangan tempat penyimpanan dipanaskan dengan lampu sampai suhunya 40-50° C.
Langganan:
Postingan (Atom)